SOSIALISASI JSS UNTUK KETUA RT/RW KELURAHAN BACIRO

Di awal tahun 2018, We Are Social sebuah agensi digital marketing sosial mengeluarkan laporan rutin tahunan mengenai data statistik era digital seluruh dunia termasuk Indonesia. Agensi yang berbasis di London ini sudah menjadi sebuah data rujukan langganan dalam melayani kliennya seperti Google, Linkedin, Adidas, dan perusahaan ternama lainnya dalam menentukan strategi pemasaran. Laporan tahunan yang diberikan We Are Social merupakan data hasil olahan yang dihimpun dari berbaga sumber seperti United Nation Census Bureau, Internetworldstats, eurostats, Government, media yang memiliki reputasi dan data sosial media ternama.

Data di atas menampilkan pertumbuhan penduduk dan pengguna internet di Indonesia selama empat tahun terakhir yang terus meningkat. Ada 3 cluster yang mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia semakin tumbuh dalam penggunaan internet baik menggunakan smartphone ataupun desktop/PC, yaitu :

Pengguna internet masyarakat Indonesia naik 82% dari tahun 2015 hingga 2018 yaitu 72.7 juta menjadi 132.7 juta. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mulai meninggalkan cara konvensional dalam meningkatkan efisiensi waktu dan biaya dalam menjalankan aktivitasnya seperti pelayanan atau mencari informasi.

Pertumbuhan pengguna internet dengan menggunakan smartphone terus naik dari tahun ke tahun menunjukkan masyarakat menjadikan smartphone sebagai kebutuhan utama dalam mengakses informasi/berita. Mengingat smartphone merupakan perangkat yang multifungsi bisa digunakan sebagai alat komunikasi dan juga mencari informasi serta praktis dibawa kemana pun.

Internet dengan menggunakan desktop/PC cenderung fluktuatif dari tahun ke tahun. Namun, jika dilihat pertumbuhan 2018 versus 2015, penggunaan internet menggunakan desktop/PC naik sebesar 5.5% atau dari 32.7 juta menjadi 34.5 juta.

Dapat disimpulkan dari data tersebut bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai mengarah ke era digital. Salah satu keuntungan masyarakat adalah bisa mengakses informasi mengenai perkembangan politik, ekonomi, kinerja pemerintah dan mengakses pelayanan publik. Apalagi di masa sekarang dengan mobilitas masyarakat yang tinggi pemerintah juga semakin dituntut untuk mengarah ke pelayanan berbasis digital. Ketersediaan informasi oleh pemerintah pada kenyataannya masih belum sesuai harapan masyarakat.

Produk pelayanan publik berbasis teknologi harus didorong dengan melakukan Inovasi. Untuk melihat peluang meningkatnya penggunaan internet masyarakat, pemerintah seharusnya mulai meninggalkan pelayanan konvensional yang terkenal dengan antri, lama dan berbelit-belit. Keuntungan inovasi berbasis teknologi bagi pemerintah adalah:

  • Efisiensi biaya dan waktu, misalkan pelayanan konvensional menggunakan ketas menjadi paperless dan durasi pelayanan menjadi ringkas,
  • Meningkatnya produktivitas, pelayanan yang meningkatkan output dan jumlah pengguna pelayanan,
  • Media promosi pemerintah, sebagai sarana mensosialisasikan kinerja dan program pemerintah,
  • Mengembalikan trust society. Dengan meningkatnya indeks kepuasan masyarakat maka masyarakat menjadi percaya kepada pemerintah.

Sementara bagi masyarakat, keuntungan inovasi berbasis teknologi meliputi:

  • Menghemat biaya dan waktu, tidak perlu datang langsung ke tempat pelayanan,
  • Tidak perlu antri/tidak berbelit-belit, semua prosedur dan dokumen bisa diproses secara online,
  • Akses cepat dan tepat, adanya peringkasan prosedur konvensional karena sudah berbasis online,
  • Kepastian informasi. Informasi yang diberikan bersifat resmi dan informatif.

Akses e-government perlu memanfaatkan media sosial sebagai jalur akses. Pendekatan ini sebagai bentuk komunikasi pemerintah dengan masyarakat. Ada esensi yang terdapat dalam pelaksanaan e-government ini, yaitu :

  • Mendukung pelaksanaan good governance, salah satu prinsipnya menurut UNDP adalah adanya transparansi baik penggunaan anggaran maupun kegiatan pembangunan,
  • Mengundang partisipasi masyarakat dalam bentuk aspirasi maupun pengawasan pembangunan. Diharapkan adanya feedback dari masyarakat terhadap informasi yang diberikan pemerintah sebagai bentuk pengawasan pembangunan,
  • Mengembalikan trust society kepada pemerintah. Dengan kesinambungan keterbukaan informasi publik, maka masyarakat akan percaya terhadap pemerintah yang terbuka.

Jadi, dengan melihat pertumbuhan pengguna internet masyarakat Indonesia, pemerintah harus melihat ke arah mana kebutuhan masyarakat di zaman serba digital seperti sekarang mengingat rendahnya persentase pemanfaatan internet dalam bidang pelayanan publik. Memanfatkan peluang dengan meningkatkan pelayanan publik berbasis inovasi teknologi diharapkan mampu meningkatkan kepuasan pelayanan. Sementara pelaksanaan e-government juga memilik kesempatan besar dalam memberikan keterbukaan informasi publik dalam penyerapan anggaran.

Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, Pemerintah kota Yogyakarta menerapkan pelayanan publik berbasis Teknologi Informasi, pelayanan online yang bisa diakses masyarakat dengan perangkat Gadget melalui aplikasi Jogja Smart Service (JSS). Persiapan Sarana Prasarana maupun SDM perlu dipersiapkan dengan cermat, salah satunya dengan memberikan sosialisasi kepada ketua RT/RW sebagai salah satu pelayanan masyarakat dalam hal surat pengantar online.

Bertempat di Aula lantai 2 Kantor Kelurahan Baciro, Pemerintah Kelurahan Baciro bekerjasama dengan mahasiswa KKN UKDW pada hari sabtu tanggal 23 November 2019 diselenggarakan sosialisasi sekaligus pendaftaran akun JSS untuk ketua RT/RW se kelurahan Baciro. (SURYA – A0216)