SEMANGAT WARGA ‘’BANK SAMPAH GEMPITA’’ RW 01 BACIRO DALAM PELATIHAN PEMBUATAN KOMPOS

Baciro-Pelatihan ke-10 pembuatan kompos melalui pengolahan sampah organik skala rumah tangga yang dikenal dengan pembuatan biopori dilaksanakan bagi warga RW 01, Kampung Mangkukusuman. Pelatihan berlangsung  mulai pukul 15.00 WIB – selesai bertempat di halaman rumah tinggal Ketua RW 01.

Hadir dalam acara dari Kelurahan Baciro yakni Lurah, Sekretaris Kelurahan, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan serta staf kelurahan Baciro, pengurus Bank Sampah Gempita, Pengurus RW 01 serta pengurus wilayah RW 01.

Lurah Baciro, Sutikno, dalam sambutan pembukaan menyampaikan terima kasih kepada pada warga yang hadir dalam pelatihan. Selanjutnya Sutikno menyampaikan bahwa pembuatan bipori dilaksanakan serentak di seluruh Kelurahan se Kota Yogyakarta. Sutikno berharap dengan biopori maka masyarakat dapat mengolah sendiri sampah organik sisa rumah tangga sehingga sampah yang dibuang ke depo dapat berkurang. Peserta pelatihan yang diundang 27 orang dari RW 01 yang merupakan wilayah kegiatan Bank Sampah Gempita.

Nara sumber sama seperti pelatihan sebelumnya di RW 12, Sri Winarsih, dari RW 18  Kampung Gendeng dan  Setyawati dari  RW 12 Kampung Baciro Sanggrahan yang merupakan Faskel Bank Sampah Baciro. Narasumber menyampaikan materi mulai dari pengenalan peralatan, proses pembuatan dan fungsi serta hal lainnya seputar biopori. Peralatan yang digunakan yaitu bor pelubang tanah, bor pemanen kompos, pipa pralon sepanjang 50 cm yang dilubangi bagian tepi dan conblock penutup berbentuk segi enam. Peralatan tersebut sudah dipersiapkan oleh kelurahan. Narasumber juga menyampaikan akan diadakan monitoring di lokasi pembuatan biopori oleh Faskel Baciro bersama petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta.

Berkaitan dengan sampah yang dapat dimasukkan dalam lubang biopori nara sumber menjelaskan hanya sampah organik dari rumah tangga seperti sisa makanan dan sisa sayur serta daun-daun yang dikecilkan ukurannya. Nara sumber juga mengingatkan ada bahan-bahan yang dihindari untuk tidak dimasukkan dalam biopori.

Setelah penyajian materi nari narasumber dilanjutkan sesi tanya jawab yang diteruskan praktek pembuatan biopori. Peserta bersemangat mengikuti pelatihan sejak penyampaian materi sampai praktek. Semangat peserta tampak dari keingintahuan hal-hal seputar biopori.

Sebagaimana diketahui bahwa pelatihan ini yang ke-10 dari rencana 12 kali pelatihan, setelah sebelumnya dilaksanakan di RW 12. Sesuai rencana pelatihan berikutnya akan dilaksanakan di RW 14.

Peserta pelatihan menerima pipa biopori dan tutup conblok masing-masing 2 unit. Sedangkan alat berupa bor pelubang dan bor pemanen di setiap pelatihan diterimakan masing-masing 5 unit yang digunakan peserta secara bergantian. Distribusi peralatan dilaksanakan melalui pengurus wilayah bersama pengurus Bank Sampah Gempita.