FESTIVAL#1 APEMAN MANGKUKUSUMAN, NGURI URI KABUDAYAN JAWI

Pada hari Minggu tanggal 4 Maret 2021 dimulai pukul 09.00 WIB bertempat di Balai Kampung Mangkukusuman Kelurahan Baciro telah dilaksanakan Festival Apeman Mangkukusuman. Konsep kegiatan ini adalah melaksanakan pembuatan apem secara serentak dari RT 01 sampai RT 09 yang dikemas dengan perlombaan antar RT se-Kampung Mangkukusuman, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, sehingga setiap RT hanya diwakili 3 peserta untuk menghindari kerumunan.

Apeman merupakan tradisi masyarakat Jawa, dilaksanakan pada bulan Ruwah (kalender Jawa) yaitu bulan menjelang Bulan Puasa (Ramadhan), yaitu dengan membuat sajian berupa apem lengkap dengan ketan dan kolak.

Apem berasal dari kata afuwwun yang berarti ampunan, adapun ketan dimaknai dengan ngraketake (menguatkan, merekatkan) ikatan, sedangkan kolak berasal dari khalaqa/khaliq, yang berarti Sang Pencipta. Maka dari itu, ketan, kolak, dan apem selalu berdampingan dalam sajian tradisi kenduri/slametan yang biasa dilaksanakan oleh masyarakat Jawa tradisional, hal ini memuat simbol “Memohon ampun kepada Sang Pencipta agar senantiasa dikuatkan ikatan baik dengan Sang Khaliq maupun dengan sesama manusia”.

Acara ini menghadirkan juri yang berkompeten di bidangnya, yaitu praktisi kuliner dari beberapa lembaga. Hadir dalam acara ini Wakil Walikota Yogyakarta bapak Heroe Poerwadi.

Kegiatan ini merupakan kali pertama diselenggarakan, dibiayai secara swadaya masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini selain wujud pelestarian dan nguri-uri kabudayan Jawi, apeman yang dikemas dengan lomba ini bertujuan membangun komunikasi antar warga serta mencari potensi kuliner tradisional khas (apem) dan harapannya menjadi ciri tersendiri yang dikenal sebagai Apem Mangkukusuman.